Ku titipkan kata-kata
untuk kota tua,
kota yang terlupa
tersingkir oleh sangkala.
Ku titipkan pesan
untuk kota seribu hutan,
kota yang hanya menyisakan guratan
sejarah tanpa ingatan.
"Anak-anakmu telah terlahir kembali
dari bebatuan, laut, gunung, dan api.
Anak-anakmu telah bangkit kembali
bersama bunyi lonceng, tambur, dan tabuhan suci."
"Di atas pusaramu mereka bernyanyi
menyenandungkan elegi
kota tua yang sunyi.."
Jogja, 9/08/09.
diambil dari antologi "Sajak-Sajak Kota Tua"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar