Rabu, 01 Juni 2011

KELAHIRAN DI KOTA-KOTA TAK TERLAHIRKAN ~ Abdul Wahab Al-Bayyati

Aku terlahir di kota-kota tak terlahirkan
Tapi di malam musim gugur kota-kota Arab
Dalam kahancuran hati, aku mati
Ku kubur cintaku di Granada
Dan aku berkata,
"Tak ada yang menang kecuali cinta"
Aku membakar puisiku dan lalu mati.
Di trotoar pengasingan,
Aku bangkit setelah kematian
Untuk lahir kembali di kota-kota tak terlahirkan
Dan di sana aku terbujur mati.

diterjemahkan oleh Achmad Atho'illah dari versi Arabnya "alwiladah fi mudun lam tulad"

‘Abd al-Wahâb al-Bayyâtî lahir pada sebuah desa di Irak tahun 1926. Ia adalah salah seorang penyair yang turut serta meletakkan pondasi gerakan puisi modern sejak awal permulaan, yang sekarang ini disebut dengan istilah ‘modernisasi puisi’. Puisinya menjadi terkenal karena keindahan dan getaran maknanya yang ditulis secara bertahap dari perjalanan pengembaraannya di berbagai ibu kota. Juga dikarenakan oleh pergaulannya yang luas dengan banyak sastrawan dan penyair sekaliber internasional, seperti penyair Turki Nâzhim Hikmat dan Asbania Rafâîl al-Burtî. Karya puisinya juga terkenal karena adanya perpaduan antara warisan-warisan budaya dan simbol-simbol sufistik serta mitologi yang membentuk salah satu karakteristik penting dalam puisi dan  kemodernannya. (sumber: Achmad Atho'illah. F, Leksikon Sastrawan Arab Modern: Biografi dan Karyanya, Datamedia: Jogjakarta, 2007)

Tidak ada komentar: